
Kini hadir makanan organik sebagi solusinya. Buah dan
sayuran ditanam tanpa pupuk buatan. Menurut para akademisi, makanan jenis ini
mampu menurunkan berat badan, membuat tubuh lebih sehat, dan panjang umur.
Seperti dikutip dari laman Daily Mail, Sabtu, 21 Mei 2011,
buah dan sayuran organik mengandung lebih banyak nutrisi, termasuk metabolit
sekunder dan vitamin C. Metabolit sekunder berfungsi untuk meningkatkan sistem
kekebalan tubuh dan melindungi tubuh dari radikal bebas yang dapat merusak sel.
Penelitian dari The University of Newcastle menunjukkan
temuan ini memiliki pengaruh yang baik untuk program melawan kanker payudara
secara nasional. Makanan organik dinilai mampu memperbaiki kesehatan secara
umum, kemudian secara efektif mendorong pembakaran lemak pada tubuh.
Makanan organik mengandung fenolat, tanin, flavanon,
karotenoid dan resveratrol yang berfungsi sebagai pembakar lemak dan dikatakan
membantu mencegah kanker, diabetes dan penyakit jantung.
Sebagai rata-rata, kebiasan yang sehat ini mampu
memperpanjang rentang hidup seseorang hingga 25 hari untuk laki-laki dan 17
hari untuk wanita. Namun, menurut beberapa peneliti, jika beruntung kita pun
dapat hidup berbulan-bulan lebih lama hingga mencapai 5 tahun berkat
mengonsumsi makanan organik.
Sebuah studi membuktikan, makanan organik mengandung 12
persen metabolit dan 6 persen vitamin C lebih tinggi. Selain bermanfaat bagi
kesehatan, sayuran dan buah organik juga ramah lingkungan dan menjaga
kelangsungan hidup hewan serta binatang liar lainnya.
NUR INTAN
{ 0 komentar... Skip ke Kotak Komentar }
Tambahkan Komentar Anda